Hai..hai teman-teman..
maaf banget kemarin ngga bisa posting..modemnya lagi rewel sih..
Bayangin aja, buka facebook ato twitter aja laaaammaaaanyyaaa mintak ampun!! Bikin frustasi dah..
Oke kali ini aku bakalan share sebuah puisi buat teman-teman semua. Puisi ini dibuat waktu aku lagi kelas 10 yaitu dalam rangka ujian praktik semester 2 Bahasa Indonesia sih, tapi...maknanya dalem banget. Begini puisinya..
Kepada kegagalan aku berguru
Dari tempaannya aku terbentuk
Kepada setiap kesedihan aku terharu
Dari sayatannya aku tertunduk
Bukan teriak mengutuk
Adalah tegar dan perkasa
Penuh hormat
Dalam setiap tetes air mata
Ada harga kemenangan menunggu
Maka setiap ia datang
Aku menghadang dengan dada lapang
Biar ia mencabik meradang
Pada setiap baitnya
Ia dengan bijak mengajariku untuk dewasa
Kepada kepedihan aku berteman
Yang menunjukkan, mengajari tentang
Bagaimana kerelaan menerima
Bagian dari penjernihan jiwaku
Dengan aniaya aku bertegur sapa
Darinya kudapatkan wisuda
Jiwa satriya yang menemukan keindahan
Bukan dari pujian tetapi karena disakiti
caci...maki..
Aku menjadi tajam cemerlang
Bukan karena menolak
Tapi menelan dengan lidah tawaqalku
Tuhan telah memilih dengan caraNya
Yup!!
Itu adalah puisi-puisi buat orang yang lagi putus asa atau banyak masalah. Waktu itu posisiku juga sama seperti itu, terlebih keadaanku di kelas. Aku ngerasa dimusuhi dan diserang oleh salah satu temanku. Padahal aku ngga punya salah ke dia. Justru dia yang selama ini tiba-tiba nganggep aku musuh.
You know, it sucks!
Aku gatau salahku tapi aku digituin. Yah..namanya juga manusia, aku juga pasti pernah buat salah. Aku minta maaf. Tapi yang jelas teman-teman yang lagi punya masalah ato ngerasain penderitaan yang luar biasa, yakinlah bahwa semua itu adalah proses menuju kemuliaan . Keep smile! :)
Categories: